HMJ AKUNTANSI
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • REPORTASE
  • KOLOM
    • FEATURE
    • CERPEN
    • OPINI
    • PUISI
    • ESAI
  • RESENSI
    • RESENSI BUKU
    • RESENSI FILM
  • INFO KEGIATAN
    • AGENDA
  • Login
  • HOME
  • NEWS
  • REPORTASE
  • KOLOM
    • FEATURE
    • CERPEN
    • OPINI
    • PUISI
    • ESAI
  • RESENSI
    • RESENSI BUKU
    • RESENSI FILM
  • INFO KEGIATAN
    • AGENDA
No Result
View All Result
  • Login
HMJ AKUNTANSI
Home Uncategorized

PENDIDIKAN SEBAGAI TANGGA MENUJU PERNIAGAAN  LIBERAL

HMJ Akuntansi UINAMHMJ Akuntansi UINAM
13 Juni 2022

Komersialisasi menurut KBBI adalah perbuatan menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan, atau dapat diartikan sebagai upaya mengkomiditikan sesuatu yang bukan komoditi. Komersialisasi pendidikan seringkali dibungkus melalui kebijakan yang berorientasi pada upaya  penumpukan (akumulasi) modal. Pendidikan kini cenderung kepada paradigma profit, dimana pendidikan dijadikan sebagai ladang ekonomi untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga, esensi daripada pendidikan tidak lagi dapat tersalurkan ataupun dirasakan. Padahal di dalam UU 1945 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Berarti pendidikanlah satu-satunya wadah pengembangan diri. Akan tetapi, tujuan tersebut kini mustahil untuk dicapai, karena pendidikan saat ini hanya mencetak manusia-manusia yang siap dipekerjakan dalam dunia industri, tanpa mempertimbangkan kemapaman intelektual dan nalar kritis mahasiswa.

Memasuki era modern saat ini, dikalangan masyarakat menganggap bahwa pendidikan telah terjebak dalam proses komersialisasi dan liberalisasi pendidikan oleh ideologi dominan (kapitalisme), telah terjadi merkantilisme pengetahuan dalam pendidikan. Liberalisasi dan  komersialisasi pendidikan hanya menimbulkan kesenjangan sosial. Sehingga, proses humanisasi yang menjadi salah satu tujuan dari pendidikan tidak akan tercapai, yang ada hanyalah proses dehumanisasi. Pendidikan tidak lagi menjadi taman belajar yang bisa diakses oleh siapapun. Pada realitanya pendidikan diprivatisasi yang mengakibatkan timbulnya komersialisasi oleh kelompok tertentu. Hanya dari kaum borjuasi yang dapat mengakses pendidikan, sedangkan mereka dari kaum proletariat sangat sulit untuk mengaksesnya. Itulah wajah kejam dari sistem pendidikan saat ini.

Pendidikan sebagai arena pengembangan karakter. Dalam artian, pendidikan memiliki peran penting terhadap manusia yang bernaung di bawahnya yakni, peserta didik dan tenaga pendidik untuk menumbuhkan kesadaran  bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral. Tanggung jawab yang menciptakan dunia dalam realitas yang memberikan ruang kepada setiap manusia untuk memperoleh haknya tanpa ada unsur diskriminasi. Pada hakikatnya esensi dari pendidikan adalah sebagai alat untuk memanusiakan manusia (humanisasi). Idealnya melalui pendidikan kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu dapat mengenali diri sendiri dan peka terhadap masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Paling tidak hal tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan yang gratis, ilmiah, demokratis, dan untuk kepentingan bersama. Karena, dengan pendidikanlah sebuah bangsa bisa merdeka dan tidak ada lagi yang saling caci maki sesamanya, sebagai wujud pendidikan yang memanusiakan manusia.

Saat ini penerapan sistem dan kebijakan pendidikan mengacu pada komersialisasi. Segala sesuatu dikomersilkan, contohnya saja Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), yang berbentuk ATM sehingga mengharuskan mereka untuk merogoh kocek ratusan rupiah. Selain itu, ilmu pengetahuan pun dijadikan sebagai komoditi, dan mereka yang mengenyam pendidikan diposisikan sebagai konsumen layaknya tenaga kerja pasar. Namun saat ini, model pendidikan yang bertujuan untuk membebaskan segala bentuk eksploitasi, hanya sampai pada imajinasi belaka jika kita hanya terus berharap bisa mengubah sistem pendidikan formal. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menciptakan sebuah narasi pembanding, misalnya saja mengadakan ruang-ruang alternatif seperti sekolah pendidikan alternatif sebagai bentuk perlawanan.

Baca juga

Malam Puncak Baksos : HMJ-Akuntansi Sukses Gelar Pesta Rakyat

BIAYA KULIAH MAHAL: APA KABAR UKT/BKT DI UINAM ?

Penulis: Farhan

ARTIKEL SEBELUMNYA

Kritik Liberalisasi Pendidikan, “HMJ-Akuntansi Gelar Rubrik Pendidikan Alternatif”

ARTIKEL SELANJUTNYA

BIAYA KULIAH MAHAL: APA KABAR UKT/BKT DI UINAM ?

TERKAIT LAINNYA

Desain Ilustrasi: Muhammad Yayat Ruchadiat

Patriarki dalam Kesetaraan Gender

14 November 2023
Formulir PBAK salah satu mahasiswa FEBI UIN Alauddin Makassar yang menyorot nominal UKT dan pekerjaan orang tuanya. | Foto: istimewa

Anak Nelayan UKT Tiga Dan Anak Pimpinan FEBI UKT Tiga : Dimana Letak Keadilan?

12 November 2023
Suasana Malam Puncak Acc Fair 2023 yang dihadiri oleh berbagai angkatan, bertempat di Tetes Kopi, Antang, Makassar. Sabtu, (28/10/2023). | Foto: Divisi Publikasi dan Dokumentasi Panitia Acc Fair 2023.

Malam Puncak: Penutup Kegiatan Acc Fair 2023

29 Oktober 2023
Proses pengambilan darah salah satu pendonor oleh PMI, di Ruang Seminar FEBI UIN Alauddin Makassar. Rabu, (25/10/2023). | Foto: Divisi Publikasi dan Dokumentasi Panitia Acc Fair 2023.

Panitia Acc Fair dan PMI Bekerja Sama Gelar Kegiatan Donor Darah

26 Oktober 2023
Abel, salah satu peserta yang meraih juara I Kompak tingkat SMA saat diwawancarai, di depan Ruangan 403 FEBI UIN Alauddin Makassar. Jum'at, (20/10/2023). | Foto: Divisi Publikasi dan Dokumentasi Panitia Acc Fair 2023.

Peserta : Semoga Kompetisi Akuntansi Acc Fair Terus Ada Tiap Tahunnya

20 Oktober 2023
Kajur, Sekjur, Ketua Umum HMJ-Ak, dan Ketua Panitia Acc Fair menyapa peserta Kompetisi Akuntansi di Aula FEBI UIN Alauddin Makassar, Kamis, (19/10/2023). | Foto : Divisi Publikasi dan Dokumentasi Panitia Acc Fair 2023.

Kompetisi Akuntansi Acc Fair sebagai Ajang Pengenalan Prodi Akuntansi UIN Alauddin Makassar

19 Oktober 2023
ARTIKEL SELANJUTNYA

BIAYA KULIAH MAHAL: APA KABAR UKT/BKT DI UINAM ?

Malam Puncak Baksos : HMJ-Akuntansi Sukses Gelar Pesta Rakyat

POLEMIK UKT SEMESTER 9 : ORMAWA FEBI MENGGELAR AKSI DEMONSTRASI

Jadwal dan alur pendaftaran SPAN-PTKIN T.A 2023-2024 | Foto: Muhammad Yayat Ruchadiat.

Bingung Mengenai SPAN-PTKIN? Simak Penjelasannya

  • TENTANG KAMI
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
© hmjakuntansiuinam.com. All rights reserved
  • Login
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • REPORTASE
  • KOLOM
    • FEATURE
    • CERPEN
    • OPINI
    • PUISI
    • ESAI
  • RESENSI
    • RESENSI BUKU
    • RESENSI FILM
  • INFO KEGIATAN
    • AGENDA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist