Filsafat berasal dari kata philos dan shopia, philos artinya berpikir dan shopia artinya kebijaksanaan. Seorang philo-sophos adalah seorang “pemikir bijaksana” (Bertens, 1981:13). Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang etis (Kattsoff, 2004:3). Pemahaman adalah hasil berpikir. Kebijaksanaan adalah perpaduan pengalaman dan ilmu untuk mengambil keputusan dan tindakan etis adalah perilaku yang beretika dan bermoral. Berpikir artinya mengolah data inderawi, psikologis, dan spiritual menjadi pengertian (conceptus) atau makna, dan kebijaksanaan artina pengambilan keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah.
Dialektika adalah metode berpikir saling hubungan, kontradiksi dan perubahan untuk mencari makna objek yang dipikirkan. Terdapat dua jenis dialektika yaitu dialektika pikiran (ide) dan dialektika alam (materi).
DIALEKTIKA PIKIRAN (IDE)
Dialektika pikiran ialah saling hubungan konsep, kontradiksi, dan perubahan konsep, yang dijelaskan oleh Sokrates, Plato, dan Hegel.
Dialektika Sokrates
Sokrates mencari hakikat manusia di bidang etika melalui penghayatan konkret, yaitu keutamaan (arate). Ia menghayati perilaku manusia konkret dengan “mata hatinya”. Dialektika Socrates itu bisa diterapkan pada bidang akuntansi melalui analisis perilaku Akuntan. Dalam melaksanakan pekerjaan, Akuntan seharusnya menggunakan jiwa dan hatinya untuk membimbing pikiran, perasaan dan kepentingannya (nafsunya), agar hasil kerjanya bersih dan bermanfaat bagi semua manusia. Akuntansi sebagai alat harus dibangun berdasar observasi kehidupan nyata sosial, khususnya perilaku para akuntan.
Baca juga
Dialektika Plato
Metode filsafat idealisme Plato adalah dialektika, yaitu keahlian mengajukan pertanyaan dan memberi jawaban. Perkembangan pikiran terjadi melalui dialog yang tersusun dan terarah, itu artinya dilektika adalah alat untuk berpikiran maju dan logis. Setiap peristiwa atau fakta atau masalah harus dicari dalil-dalil yang bisa menerangkannya, kemudian dibangun hipotesis, yang harus diperiksa oleh fakta atau peristiwa. Dialektika Plato dapat dipraktikkan di bidang akuntansi. Laporan akuntansi merupakan bentuk dialog antara pemakai informasi akuntansi dengan angka-angka yang disajikan, baik dalam akuntansi sosial maupun akuntansi bisnis. Dalam dialog itu pemakai informasi akuntansi memberi makna atas angka-angka yang disajikan.
Dialektika Hegel
Filsafat Hegel adalah dialektika idealisme, yaitu ide itu berubah dan berkembang secara dialektik: tesis – antitesis – sintesis. Yang nyata adalah sama yang dipikirkan atau pikiran adalah sama dengan kenyataan.
Pola pemikiran Hegel melalui tiga langkah yaitu: (1) pengertian dan pernyataan itu harus empiris-inderawi kehidupan sehari-hari yang diabstraksi, dirumuskan dengan jelas sehingga identik dengan dirinya sendiri, (2) menyangkal semua pengertian yang lainnya, dan (3) disesuaikan. Dalam dialektika pikiran selalu muncul lawannya, kemudian disesuaikan.
Konsep dialektika Hegel (tesis – antitesis – sintesis) dapat diterapkan di bidang Akuntansi. Misal, modal sebagai tesis, penggunaan modal sebagai antitesis dan perubahan modal (kenaikan atau penurunan) sebagai sintesis. Konsep tersebut dipakai oleh para penyaji laporan akuntansi dan dipakai oleh para analisis laporan akuntansi. Peranan ide (pikiran) dalam bidang akuntansi itu penting, sebab dengan berpikir kreatif dan inovatif, ilmu akuntansi dapat berkembang dangan baik.
DIALEKTIKA ALAM (MATERI)
Frederick Engels (2005:255-263) menjelaskan dialetika alam ialah saling hubungan, kontradiksi, gerak, dan perubahan atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Proses dialektika itu melahirkan sesuatu yang baru, bentuk-bentuk yang lebih tinggi dan menentukan kehidupan alam semesta. Dua macam dialektika yaitu objektif dan subjektif. Dialektika objektif berlangsung di alam semesta, sedangkan dialektika subjektif berlangsung dalam pikiran manusia.
Dialektika objektif dan subjektif dapat diterapkan di bidang akuntansi. Dialektika objektif di bidang akuntansi, bahwa pencatatan dan pengklasifikasian transaksi sosial dan bisinis harus apa adanya, tidak boleh direkayasa agar pengguna informasi akuntansi medapatkan informasi yang akurat. Sedangkan dialektika subjektif di bidang akuntansi, bahwa pikiran manusia dapat merekayasa pencatatan dan pengklasifikasian transaksi sosial dan bisnis untuk kepentingan pihak-pihak tertentu, misalnya dalam akuntansi manajemen (managerial accounting) di mana penyaji informasi akuntansi harus meyesuaikan dengan kebutuhan manajemen untuk planning dan controlling serta dapat juga digunakan untuk tujuan yang tidak sewajarnya, misalnya mengadakan rekayasa laporan akuntansi yang menyesatkan penggunanya misalnya, kasus Enron dan WorldCom.
DIALEKTIKA MATERIALISME
Dialektika adalah model berpikir. Berpikir dialektik artinya berpikir tentang saling hubungan kontradiksi dan gerak (berubah dan berkembang). Ada dua macam berpikir dialektik yaitu dialektika idealis dan dialektika materialis. Dialektika idealis menjelaskan bahwa yang dialektik adalah ide atau pikiran. Sedangkan dialektika materialis menjelaskan bahwa yang dialektik adalah materi atau kondisi objektif (alam dan sosial)
Akuntansi dapat dipandang dari sudut dialektika idealis dan materialis. Dari sudut padang dialektika idealis, pikiran akuntan yang berdialektik mencatat, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan transaksi sosial dan bisnis. Pikiran akuntan menentukan bentuk laporan akuntansi. Dari sudut pandang dialektika materialis, praktik akuntansi menentukan jalan pikiran akuntan dalam membangun konsep-konsep akun (account). Dalam pandangan dialektika materialis mempunyai tiga asas yaitu kontradiksi, perubahan kuantitas ke kualitas, dan negasi dari negasi.
Konsep kontradiksi dapat diaplikasikan di bidang akuntansi, yang menjawab mengapa transaksi sosial dan bisnis itu harus dicatat, diklasifikasikan dan dikomunikasikan. Konsep perubahan kuantitas ke kualitas yang menjawab bagaimana proses penyajian laporan akuntansi, mulai dari posting dan penyusunan laporan akuntansi. Konsep negasi dari negasi yang menjawab arah perkembangan akuntansi. Dalam akuntansi bisnis, arah perkembangan akuntansi memenuhi kepentingan kaum kapitalis dan kapital global karena mereka melakukan kegiatan bisnis di seluruh dunia.
DIALEKTIKA DALAM AKUNTANSI
Akuntansi berdasar paradigma materialisme adalah sebuah konsep sosial yang merupakan cermin dari dialektika sosial; kondisi sosial merupakan faktor primer menentukan konsep akuntansi; setiap terjadi perubahan sosial pasti terjadi perubahan konsep akuntansi; misalnya perubahan sosial dari aktivitas perdagangan ke aktivitas manufaktur menentukan konsep akuntansi dagang dan akuntansi pabrik (akuntansi biaya).
Akuntansi berdasar paradigma idealisme adalah sebuah pemikiran yang bertumpu pada kekuatan daya nalar. Kekuatan daya nalar merupakan faktor primer menentukan konsep akuntansi; setiap terjadi perubahan ide (pemikiran) pasti terjadi perubahan konsep akuntansi; misalnya perubahan ide nilai historis ke nilai pasar dalam menentukan nilai aktiva menentukan konsep akuntansi nilai historis dan akuntansi nilai pasar.
Ringkasan “Bab 3 Dialektika Akuntansi” pada buku Filsafat Ilmu Akuntansi.
Penulis : Rezki. B