Dunia ini dipenuhi dengan golongan orang. Ada yang kaya raya, hidup bermewah-mewahan bergelimang harta, dan adapula orang miskin yang hidup berkecukupan dengan segala keterbatasannya. Semua telah dideklarasikan mendapat porsinya masing-masing sesuai batas ikhtiarnya.
Ketika kita membahas tentang rezeki, maka semua orang berhak atasnya. Baik si kaya atau si miskin, laki-laki atau perempuan, dermawan atau kikir, berkeyakinan ataupun tidak, akan tetap mendapat rezeki sebanding dengan ikhtiarnya.
Lalu, mengapa ada orang yang bekerja siang hingga malam, banting tulang, memeras keringat tapi rezekinya terasa tak sebanding dengan usaha yang dilakukannya? Mengapa pula ada orang yang hanya bekerja seadanya tapi rezekinya mengalir begitu melimpah? Siapakah yang sebenarnya berhak membagi rezeki itu? Apakah benar rezeki telah ditetapkan dan pasti akan diberikan? Jika demikian, kenapa kita harus berikhtiar?
Memang butuh daya analisis yang mendalam untuk memahami persoalan rezeki. Dan saya pikir jalan pemahaman yang bisa menjawab persoalan ini adalah dengan menggunakan kaidah Al-Qur’an.
Dibeberapa ayat Al Qur’an seperti yang tertulis dalam (Q.S 51:22) bahwa Allah SWT telah menetapkan (sebab) rezeki di langit dan apa yang dijanjikan kepada manusia. Di ayat lain juga dituliskan bahwa Allah SWT menjadikan langit dan bumi sebagai sumber rezeki untuk setiap makhluk-Nya.
Jika ditetapkan di langit dan telah dijanjikan untuk diberikan, lalu apa gunanya Ikhtiar?
Perlu kita pahami kaidah utamanya. Bahwa Allah SWT telah menetapkan rezeki setiap hambanya di langit, sementara manusia tinggal di bumi. Mampukah manusia mengambil rezeki itu langsung dari langit? Saya rasa jawabannya telah kita ketahui bersama. Oleh karena itu berikhtiar menjadi poin penting sebab diturunkannya rezeki.
Alasan kedua mengapa ikhtiar di perlukan yaitu, bahwa bumi menjadi tempat berlangsungnya kehidupan umat manusia yang Allah SWT ciptakan dengan sangat luas. Sehingga ada kesempatan dan peluang untuk manusia mencari rezeki di banyak tempat. Sederhananya adalah seseorang tinggal di bumi bagian timur, ternyata Allah SWT turunkan rezekinya di belahan bumi bagian barat. Bagaimana cara agar seseorang ini mampu memperoleh rezeki yang telah diberikan? Sudah pasti ia mendatangi tempat itu, atau orang Bugis sering menyebutnya dengan budaya merantau. Lagi-lagi terjawab bahwa ikhtiar adalah salah satu sebab penting untuk mendapatkan rezeki.
Jadi dengan memahami dan menganalisa kaidah diatas saya merasa bahwa penjelasan ini mampu memberi gambaran kepada kita mengapa ikhtiar penting untuk dilakukan. Sebab Allah SWT menetapkan kadar rezeki manusia sesuai dengan kadar usaha manusia itu sendiri.
Penulis : Hardiwansyah
Editor : Annisa Putri Hadinata